Popular Posts

Tips Kesehatan >>

Selasa, 01 Mei 2012

’Mencari’ G-spot, Titik Orgasme Perempuan

Ada ironi di sebagian besar laki-laki dewasa. Di satu sisi mereka sering tidak menunggu pasangannya sampai orgasme pada hubungan seksual. Tapi, di sisi lain ada laki-laki yang selalu berusaha agar pasangan seks di kalangan pekerja seks mencapai orgasme.
Celakanya, banyak pula pekerja seks yang hanya pura-pura orgasme agar ’permainan’ cepat selesai. Pekerja seks akan mengkondisikan tubuhnya seperti ketika orgasme dengan erangan dan desahan, tapi laki-laki yang jeli bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya dari gerakan tubuh dan desahan pekerja seks (Lihat: http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/11/duka-derita-psk-di-%E2%80%98sarkem%E2%80%99-yogyakarta/).
Kabarnya, kalau laki-laki cepat selesai (ada istilah ’peltu’ yaitu nempel metu-baru nempel sudah ejakulasi) akan diejek pekerja seks. ”Kayak bebek!”
Sebaliknya, kalau sanggama akan lama pekerja seks justru ’marah-marah’: Ayo, dong, cepat! Tapi, kalau laki-laki teman kencannya menarik bagi dirinya maka akan ada pujian: ”Wah, kuat juga, ya.” Nah, pujian semu inilah yang dikejar-kejar laki-laki ’hidung belang’.
Maka, perlu suasana yang romantis agar sebelum, selama dan setelah sanggama sentuhan-sentuhan fisik dibarengi dengan kata-kata manis yang saling memuji. Nah, celakanya, sebagian besar laki-laki kalau sudah ejakulasi langsung balik badan, dan…. ngorok…..
Sebaliknya, kalau istri meminta agar bisa orgasme tidak sedikit suami yang marah-marah. Bahkan, bisa terjadi kekerasan baik secara fisik dan verbal.
Seorang perempuan yang curhat mengatakan dia dicaci-maki suaminya jika menggerak-gerakkan badannya untuk mencapai orgasme ketika sanggama: ”Kayak pelacur!” Itulah bentakan yang diterimanya.
Nah, suami itu buka kartu. Koq, tahu kalau pekerja seks melakukan gerakan badan untuk mencapai orgasme? Berarti suaminya itu pernah sanggama dengan pekerja seks.
Itulah yang membuat laki-laki ’hidung belang’ berusaha kuat agar bisa membuat pekerja seks orgasme. Maka, segala macam cara akan mereka lakukan. Mulai dari minim pil, obat oles, dll.
Obat kuat itu pulalah yang bisa membuat jantung laki-laki berhenti berdetak ketika sanggama. Tanpa memakai obat saja jantung sudah berdegup kencang ketika sanggama. Apalagi pakai obat tentulah jantung dipaksa untuk memompa lebih cepat. Mungkin karena melewati batas maksimum degupan jantung malah berhenti. Koit, dah.
Di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah ada beberapa laki-laki yang menghembuskan nafas di atas perut perempuan. Bahkan, ada pejabat dari wilayah timur Indonesia.
Ada pula laki-laki yang ’nakal’ dengan menanam bulu ekor kuda atau batu cincin di penisnya dengan harapan akan lebih kencang ’menggelitik’. Tapi, dinding vagina bagian dalam akan luka sehingga menimbuilkan infeksi.
Padahal, orgasme pada perempuan bukan hanya dipengaruhi oleh rentang waktu hubungan seksual, tapi kondisi emosi ketika sanggama serta foreplay (rangsangan sebelum sanggama).
Sanggama tanpa foreplay merupakan siksaan bagi perempuan karena secara psikologis mereka belum siap ’tempur’. Celakanya, banyak laki-laki yang tidak bisa melakukan foreplay karena berbagai alasan: tidak bisa bersikap romantis, tidak tahan lama, mudah ejakulasi, arogan, dll.
Beda hasrat seks pada laki-laki dan perempuan adalah: laki-laki selalu mau tapi tidak selalu bisa karena setelah ejakulasi sebagian besar laki-laki tidak bisa ereksi lagi para rentang waktu tertentu, sedangkan perempuan selalu bisa tapi tidak selalu mau.
Salah satu faktor yang dikabarkan bisa mendorong perempuan orgasme ketika sanggama adalah rangsangan pada tempat-tempat tertentu di dinding dalam vagina atau di luar vagina.
Di dalam vagina ada titik euforia yang disebut G-spot yaitu sebagai titik yang bisa mendorong perempuan orgasme ketika sanggama.
G-spot berasal dari nama seorang ginekolog Jerman, Ernst Graefenberg, yang pertama kali mengetahui hal itu di tahun 1950. Menurut dia titik itu merupakan tempat yang sangat tinggi sensivitasnya di dalam vagina ketika terjadi rangsangan akan memberikan orgasme yang luar biasa pada perempuan.
Namun, letak G-spot terus diperdebatkan kalangan ahli. Terakhir ada ilmuwan AS yang mengatakan bahwa dia sudah menemukan letak G-spot yaitu di dinding depan dalam vagina. Tapi, ini pun menuai kritik.
Yang jelas orgasme merupakan hak perempuan dalam sanggama yang aman dari penyakit dan tekanan pisik dan psikis serta verbal dan nonverbal.
Di bagian luar vagina ada titik yang bisa merangsang yaitu klitoris (KBBI: daging atau gumpal jaringan kecil yg terdapat pada ujung atas lubang kemaluan perempuan; kelentit) yaitu bagian yang menonjol di luar vagina berbentuk segi tiga. Ini pusat rangsangan sebelum dan selama sanggama. Sebelum sanggama dirangsang dengan rabaan dan gesekan penis, sedangkan selama sanggama gesekan penis akan menyentuh klitoris.
Namun, di beberapa komunitas ada kebiasaan yang mengharuskan perempuan memotong ujung klitoris. Jika ujung yang dipotong besar, maka klitoris tidak lagi peka terhadap rangsangan. Karena pemahaman yang tidak komprehensif terkait dengan pemotongan klitoris itu sebagai budaya atau kepercayaan, maka bisa terjadi klitoris dipotong banyak bahkan bisa rata dengan permukaan vagina.
Belakangan ada advokasi untuk menghentikan pemotongan klitoris. Kalau pun dipotong hanya sebagai persyaratan dengan menyayat saja. Sayang, hal ini dibenturkan dengan agama yang juga tidak menyaratkan pemotongan klitoris secara eksplisit.
Semua terpulang kepada laki-laki (yang ’kesatria’): Apakah tega hanya menikmati sanggama dengan ejakulasi sendiri dengan mengabaikan hak pasangan untuk orgasme? (dari berbagai sumber). ***[Syaiful W. Harahap]***

Resep Mengurangi Napsu Sex Hingga 75%

TIGA TAHUN saya buktikan sendiri sebuah resep mujarab mengurangi napsu sex hingga 75%. Atau turun napsu tinggal seperempat dari normal. Tanpa merusak kesehatan jiwa raga. Tanpa efek samping, misalnya impoten. Dan tanpa perlu konsultasi dengan siapapun. Cukup konsultasi dengan hatinurani sendiri.
Resep ini bukan temuan baru, tapi hasil racikan dari buku buku klasik tentang napsu birahi dan cara mengatasinya. Mula pertama saya lakukan uji coba pada tahun 2001. Dan berhasil. Maka ijinkan saya berbagi untuk Anda, khususnya sesama pria. Meskipun banyak cara/resep lain dari para ahli, inilah salah satu pilihan resep untuk Anda yang sudah saya uji dalam tempo 3 tahun.
1) Puasa 2 hari dalam satu minggu. Bila Anda muslim disarankan puasa Senin-Kamis. Bila non muslim puasalah sesuai keyakinan Anda. Bila Anda tidak beragama, percayalah bahwa puasa (mutih, atau apapun istilahnya) tidak akan mengganggu kesehatan. Ini latihan jiwa dalam mengendalikan diri.
Manfaat puasa adalah mengurangi napsu birahi secara efektif. Berkurangnya sedikit tenaga dan arus peredaran darah akan membuat alat vital malas “bangkit”. Efeknya bahkan hingga hari kedua ketika Anda tidak sedang puasa. Misalnya puasa pada Hari Senin berakibat kurang napsu birahi hingga hari Selasa.
Efektifitas puasa di luar bulan suci puasa sangat kuat. Kenapa? Karena puasa tidak berjamaah. Tenaga Anda tidak cukup kuat untuk membangkitkan alat vital meskipun dipanas-panasi oleh lintasan gambar sensual. Hanya bila terlalu lama, misalnya lewat 7 hari, alat vital mungkin mudah bergairah.
2) Mengingat keagungan zat yang lebih agung daripada asyiknya berhubungan badan. Bila Anda muslim bacalah dzikir/wirid DALAM HATI ketika pergi tidur. Sambil mengkhayalkan keagungan Tuhan/Allah dalam pejaman mata. Bila Anda non muslim lakukan semacam meditasi dalam hati sembari fokuskan hati kepada kehadiran Tuhan. Bila Anda tak beragama lakukan renungan mendalam tentang kehebatan alam semesta sembari menggali gagasan.
Dzikir/meditasi/renungan dalam hati sangat efektif “menurunkan harga” hubungan seks di dalam hati Anda. Karena Anda menemukan materi yang jauh lebih indah dan lebih agung hasil pengembaraan jiwa dalam dzikir/meditasi/renungan.
Mempraktekan resep di atas jangan kuatir berakibat runtuh jalinan cinta dengan pasangan Anda. Justru sebaliknya! Mutu cinta dan kasih sayang meningkat. Koq bisa? Karena tidak dikotori oleh tuntutan hubungan sex sebagai bukti cinta. Karena Anda tidak gelisah bila frekwensi hubungan seks dirasa kurang dari jatah normal. Maksudnya? Hati Anda Menempatkan hubungan seks sekedar perlu saja. Kemudian menempatkan jiwa kasih dan sayang pada pokok hubungan dengan pasangan.
Sampai di titik ini Anda mungkin bertanya, “Duh berat amat, ada yang gampang gampang aja?” Ada. Caranya berlatihlah dengan resep di atas secara pelahan lahan. Atur sesuai kemampuan. Lalu temukan resep paling pas buat diri Anda sendiri.
Ingat, masalah seks adalah tuntutan biologis yang sepenuhnya di bawah kendali Anda. Tidak seorangpun tahu kapan Anda bergairah dan kapan alat vital Anda nggak mood. Dan ingat, orgasme dalam bersetubuh hanya secuil kebahagiaan hati, tidak akan ada puas puasnya. Sementara itu Anda adalah mahluk berakal dan berbudi sungguh dikaruniai kemampuan meraih kebahagian dalam beragam cara. Jiwa Anda adalah telaga warna yang menyimpan mutiara mutiara agung yang tiada tara nikmatnya bila dieksplorasi. So, Jangan biarkan hasrat hubungan seks selalu hadir di pelupuk mata Anda dan merisaukan hati Anda.
Terus kalau mau menaikan gairah agar kembali seperti semula, gimana? Gampang… Stop menjalani resep di atas.
Selamat mencoba, semoga berhasil.
***

Alasan-alasan (laki-laki dan perempuan) Tak Menikah

1335363862870637914

Some people are unable to marry because of birth defects or because of what someone has done to their bodies. Others stay single in order to serve God better (Book of Matthew, Chapter 19, 12. sekitar thn 70 Masehi).
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang  laki-laki dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga [suami-isteri] yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. [UU RI No. 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, pasal 1]. Keluarga adalah persekutuan antara suami dan isteri (dan anak atau anak-anak) yang terbentuk karena ikatan tertentu (misalnya Agama, Adat, Hukum Sipil), serta membangun hidup dan kehidupan bersama pada suatu tempat (tertentu).
Lalu, mengapa ada orang yang tak menikah – tidak mau menikah – atau (sengaja) memilih tak menikah!? Kawin – nikah, dan tak kawi – tak menikah, sudah menjadi bahasan sejak abad pertama; namun sebelum era masehi, sejarah sudah mencatat adanya orang-orang yang tak kawin  atau pun dijadikan tak dapat kawin.
Mengikuti buah pikir Mathew (Matius) di atas, tenyata ada tiga penyebab atau alasan utama yang menjadikan seseorang tidak menikah atau tak kawin.
  1. Ada orang yang tak menikah karena terlahir sudah seperti itu; dari dalam kandungannya ibunya, sudah terpanggil untuk tak menikah. Dengan bahasa kekinian, orang tak menikah sejak kandungan ibunya, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, kelainan – cacad anggota tubuh, terutama pada alat-alat reproduksi; kelainan psikhologis tertentu; terlahir sebagai gay – lesbi – transgender;  serta penyakit bawaan atau keturunan lainnya.
  2. Ada orang tak menikah, karena disebabkan oleh orang lain atau pihak lain. Jika yang, dengan bahasa sekarang, ada orang tidak mau menikah – tak menikah karena (penyebabnya ada pada) orang lain (diluar yang bersangkutan). Orang lain tersebut bisa saja orang tua (kakek – nenek – papa – mama – adik – kakak- dan seterusnya), yang membutuhkan perhatian, sehingga seseorang tak menikah, atau pun akibat kekecewaan terhadap keluarga sehingga tak mau menikah;  atau para mantan yang membuat (yang tak kawin tersebut) patah hati – kecewa – sakit hati – sakit jiwa, dan seterusnya. Pada masa kini, orang lain tersebut, bisa jadi sesuatu yang dijadikan hidup serta utama, misalnya karier atau pekerjaan. Dengan demikian, bisa saja seseorang terlalu asyik dengan karier – kerja,  sehingga lupa dengan apa yang disebut kawin atau menikah (walau mereka pernah dan sering melakukan ml, tentu ini mereka bisa dan tak lupa ….. hehehehehhe).
  3. Ada orang yang tidak menikah atau pun tak mau menikah sebagai pilihan, sebagai sesuatu yang baik, karena melayani Tuhan – Allah – Dewa – dan seterusnya  atau karena alasan-alasan keagamaan. Nah, jika yang ini, saya tak mau banyak komentar.  Mereka yang masuk golongan ini adalah para pastor, suster, biksu – biskuni – dan seterusnya. Silahkan anda bertanya kepada mereka.
Jadi, secara sosial, banyak alasan seorang menikah. Misalnya, takut dicap tidak laku, perawan tua dan jejaka tua; daripada kesepian lebih baik menikah; agar ada teman bicara;  memerlukan orang yang mengurusnya; karena perlu perlindungan; karena memerlukan jaminan di masa tua, dan lain-lain. Alasan perkawinan  seperti itu merupakan suatu kontrak walaupun tidak tertulis. Demikian halnya dengan fenomena kawin kontrak (yang dilakukan oleh sekelompok orang asal  Timur Tengah di seputar Puncak - Jawa Bara)]; suatu ikatan perkawinan karena alasan uang dan takut disebut berzina. Perkawinan kontrak hanya berlangsung sesaat karena dalam rentang waktu tertentu. Model perkawinan kontrak, pada hakekatnya, tidak menghargai institusi perkawinan dan hanya demi kepuasan seksual serta mendapatkan uang.
Hal yang sama juga, dengan alasan-alasan sehingga ada orang tidak (mau) menikah. Pada umumnya, orang tidak menikah karena alasan-alasan psikologis tertentu; sosial-ekonomi, kesehatan, dan keagamaan.
  • Alasan psikologis, karena patah hati ataupun mengalami kekecewaan dari pacar dan tunangan; atau pun tidak mampu mengasihi lawan jenis.
  • Alasan sosial-ekonomi, misalnya karena merasa nantinya tidak mampu membiayai keluarga.
  • Alasan kesehatan, misalnya, kelainan atau pun cacad sejak kandungan, kelainan alat reproduksi, cacad tubuh lainnya.
  • Alasan keagamaan, misalnya para pastor dan suster (dari kalangan Katolik)
13355282521245222773
cepat menikah, karena menikah itu  cuma 10 % yang enak, 90% euuuuuuunaaaak banget
jangan menikah, karena tidak menikah itu cuma 10 % yang tak enak, 90 % euuuuuunak banget
coba aja deh

Nonton TV di Kasur Dapat Memicu Kanker





Nonton TV di Kasur Dapat Memicu Kanker

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, televisi memiliki sinyal berupa sinyal gelombang elektromagnetik yang diterima dari pemancat TV oleh oleh antena TV. Ternyata Radiasi elektromagnetik dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan, Sebuah studi tahun 1993 menyatakan gelombang elektromagnetik berdampak menurunkan kekebalan tubuh dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Kemudian para peneliti Swedia mengklaim menemukan hubungan antara kenaikan resiko kanker dengan kebiasaan menonton TV dambil tiduran, ini disebabkan kerangka dan pegas kasur berbahan logam dapat gelombang siaran televisi yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Hal ini disebabkan karena kasur berfungsi sebagai antena, gelombang elektromagnetik televisi ditangkap dan diperkuat oleh kerangka dan pegas kasurspringbedberpegas besi.

Gelombang yang dipancarkan oleh antena TVberesonasi pada kerangka pegas sehingga menciptakan gelombang yang lebih kuat dari gelombang awalnya. Jadi kalau kita tidur pada tempat tidur berkerangka dan berpegas logam, kita seperti sedang berbaring di atas antena yang memperkuat intensitas radiasi siaran televisi.Nah, bila tubuh kita terkapar radiasi yang kuat selama sepertiga waktu hidup kita saat tidur, maka dampaknya dapat menimbulkan gangguan kesehatan.Untuk mengatasi situasi seperti ini maka gantilah kasur dengan kasur yang tidak memiliki pegas logam, , atau tidak menonton TV dI kasur springbed berpegas besi.

Kamis, 26 April 2012

Empat Profesi Ini Membuat Tubuh Selalu Fit

Pramugari (REUTERS/ Chaiwat Subprasom )


Bayangkan, Anda tak perlu mencari-cari waktu untuk berolahraga di tengah kesibukan pekerjaan. Itu karena, profesi yang Anda pilih sudah dengan sendirinya bisa menjaga tubuh selalu dalam keadaan fit. Jadi sudah dapat gaji tubuh selalu fit pula. Menyenangkan, bukan?

Dan bukan hanya seorang personal trainer yang bisa mendapat "paket spesial" ini. Beberapa profesi lain, juga diketahui bisa membuat tubuh lebih fit lantaran  cukup banyak melakukan aktivitas fisik. Masuk dalam katagori ini antara lain adalah pekerjaan yang menuntut para pekerjanya memiliki bentuk tubuh ideal dan tentunya sehat. Apa saja profesi tersebut?

1. Pramugara dan pramugari
Mobilitasnya sangat tinggi, dalam sehari bisa melewati lebih dari dua kali zona waktu, termasuk berpindah negara. Dalam perjalanan, mereka juga harus melayani para penumpang, yang menuntut banyak aktivitas bergerak.

"Profesi ini tidak hanya disyaratkan memiliki tubuh yang sehat dan berat badan proporsional, tapi aktivitas fisik yang tinggi sehingga menjaga tubuh tetap sehat," kata  Carolyn Paddock seorang pramugari dari dari In-Flight, dikutip dari CNBC.com.

2. Industri gaya hidup dan kesehatan

Ahli gizi, pekerja di industri makanan sehat atau klinik kecantikan pastinya dituntut memiliki tubuh yang setidaknya sedap dipandang.
Untuk mendapatkannya, tentu saja berbagai cara dilakukan, termasuk berolahraga dan mengatur pola makan. Penampilan tentunya jadi hal penting bagi mereka yang bekerja di industri gaya hidup dan kesehatan.

3. Pemandu wisata

Berputar-putar di area wisata, memberikan penjelasan pada rombongan tamu dan bisa dilakukan lebih dari dua kali. Profesi pemandu wisata sebenarnya, dituntut memiliki kondisi fisik yang sangat fit.

Aktivitas pekerjaan, juga sebenarnya  membuat tubuh para pemandu wisata selalu dalam keadaan sehat. Mereka berolahraga tanpa disadari dan tentunya, sambil mendapat bayaran plus senyum dari para tamu yang mereka pandu.

4. Guru TK dan pekerja di tempat pengasuhan anak
Menjaga satu anak balita saja, sudah sangat menguras kalori dan membuat keringat mengalis deras. Bagaimana, jika mengurus lebih dari lima balita dalam satu waktu. Anak-anak memang cenderung aktif.

Hal ini menuntut para guru playgroup, Tk dan pengasuh juga ikut berlarian dan aktif bersama anak-anak. Memang, sangat melelahkan. Tapi "bayarannya" adalah tubuh selalu fit dan perasaan juga senang saat melihat senyum anak-anak yang mengembang.


Source: http://kosmo.vivanews.com/news/read/306919-empat-profesi-ini-membuat-tubuh-selalu-fit

Pengobatan Bagi Kecanduan Seks

Pengobatan kecanduan fokus pada menghilangkan perilaku kompulsif serta mengatasi rasa malu dan depresi akibat obsesif kompulsif. (doc Corbis)


Bila seks sudah menjadi sesuatu yang menguras segala aspek kehidupan dan bahkan menjauhkan diri dari kehidupan yang wajar, menunjukkan gejala kecanduan seks.
Bagi para pecandu seks, aktivitas intim bukan menjadi sesuatu yang menyenangkan dan merekat keintiman. Namun berubah menjadi sesuatu yang mendominasi kehidupan. Seringkali, pecandu perilaku obsesif seksual membayar dengan kehilangan hubungan kekerabatan dan sosial.
Sama halnya kecanduan obat terlarang, pecandu seks juga perlu mendapat perawatan dan rehabilitasi. Pendekatan bagi kecanduan terbukti sama efektif untuk menanggulangi kecanduan narkoba.

Mengutip Psych Central, ada perbedaan terapi pada kecanduan obat atau alkohol dengan pengobatan kecanduan seks. Pada terapi kecanduan seksual, seks bukanlah sesuatu yang pantang seumur hidup, melainkan menghentikan perilaku kompulsif dan perilaku tak sehat.

Seksolog Michael Herkov Ph D mengatakan perawatan  tahap pertama dilakukan selama 60-90 hari. Biasanya untuk mendorong pelaku seks kompulsif menghilangkan kebiasaannya. Perawatan juga memungkinkan pecandu dan terapis memahami isyarat emosional dak keadaan yang memicu perilaku seksual kompulsif.

Fokus Pengobatan
Ada dua hal utama, yaitu memisahkan diri dari perilaku seksual yang berbahaya, sama seperti memisahkan pecandu narkoba dari obat terlarang.

Agar lebih efektif umumnya perawatan memerlukan rawat inap selama beberapa minggu. Ini untuk melindungi diri agar tak mengakses gambar seksual dan situasi tertentu yang memicu perilaku seksual kompulsif. Perilaku kompulsif bisa kambuh sewaktu waktu tanpa kontrol ketat.

Bagi yang menjalani rawat jalan, kontrol perilaku kompulsif perlu didukung anggota keluarga, sosial serta kekuatan spritual yang memadai.

Sedangkan isu kedua adalah menghadapi rasa bersalah, malu dan depresi terkait penyakit ini. Perlu rasa percaya diri dan penanganan terapis yang mampu mendukung emosi.

Terapi Perilaku- Kognitif
Tahapan perawatan biasanya terdiri dari 12 langkah, sama seperti terapi kecanduan alkohol. Namun berbeda dari terapi alkohol yang menjauhkan dari alkohol sama sekali, perawatan pecandu seks hanya menangani perilaku kompulsif.

Di awal, pendekatan dilakukan untuk melihat apa yang memicu perilaku kompulsif seksual. Setelahnya, pecandu akan dibantu untuk menghentikan pikiran seksual dan mengarahkannya kepada sesuatu yang lain, seperti berolahraga atau bekerja, dan mencegah kekambuhan dari perilaku adiktif.

Terapi Interpersonal
Pecandu seks seringkali memiliki beban emosional yang dibawa dari kehidupan di masa kanak-kanak. Terapi 'bicara' membantu meningkatkan kontrol diri dan mengobati suasana hati terkait trauma masa lalu.

Terapi kelompok
Umumnya berlangsung dalam sebuah kelompok berisi 6-10 pasien dengan pengawasan perawat profesional. Diskusi dalam kelompok memungkinkan pelaku memahami bahwa masalah yang sama juga dialami orang lain.

Konfrontasi dengan sesama pecandu memungkinkan pasien belajar bagaimana mengatasi kecanduan dari pengalaman orang lain sekaligus memberi kekuatan dan harapan untuk berhenti dari kecanduan.

Obat
Penelitian terbaru menunjukkan antidepresan kerap berguna untuk mengobati kecanduan seks. Selain memperbaiki suasana hati, beberapa jenis obat juga berfungsi mengurangi obsesi seksual. (adi)

Source:http://kosmo.vivanews.com/news/read/307515-pengobatan-bagi-kecanduan-seks

Cegah Obesitas, Janin Berdiet Sejak di Rahim

Penggunaan obat pada trisemester kedua dan ketiga diharapkan mengurangi ukuran bayi. (corbis)


Para dokter tengah menguji coba obat anti-diabetes pada janin dalam kandungan untuk mengurangi ukuran tubuh mereka. Caranya, para ibu obesitas diberikan pil diabetes untuk menurunkan risiko kegemukan pada bayi.

Uji coba pertama di dunia ini melibatkan 400 ibu hamil yang kelebihan berat badan di Inggris dan Skotlandia. Para dokter meresepkan metformin, obat yang digunakan mengobati diabetes selama puluhan tahun dan dinyatakan aman selama kehamilan.

Para peneliti berharap, pemakaian metformin pada trimester kedua dan ketiga mampu mengurangi ukuran bayi sehingga mengurangi risiko bayi lahir mati, kematian ibu dan penyakit jantung.

Namun percobaan ini menimbulkan kritik dari pakar kesehatan lainnya. Menurut mereka, para ibu yang kelebihan berat badan harus didorong untuk berolahraga dan makan dengan benar, bukan hanya minum obat agar bayinya lebih kecil.

Para dokter yang melakukan studi menyangkal dengan menyatakan bahwa obesitas pada wanita hamil telah menjadi epidemi. Sehingga perlu bertindak untuk melindungi kesehatan anak-anak yang dilahirkan kelak.

"Saya mendukung upaya diet dan olahraga, tapi kita dihadapkan dengan makin banyaknya wanita obesitas selama kehamilan. Dan, saat itu makan lebih sedikit dan berolahraga tidak banyak membantu," ujar pemimpin studi Profesor Jane Norman dari Universitas Edinburgh.
Untuk itu, cara efektif memengaruhi ukuran bayi agar tak terlalu besar bisa dicapai dengan pemberian obat diabetes.

Studi tersebut juga menemukan bahwa bayi besar dua kali lebih mungkin tumbuh menjadi orang dewasa yang obesitas. Studi yang sama juga menunjukkan bahwa obesitas dan gangguan kesehatan dapat "diprogram" sejak di dalam rahim.

Sebuah riset pada 2009 yang diterbitkan dalam Medical Journal Australia menemukan, berat bayi baru lahir di Australia meningkat signifikan.

Patrick O'Brien dari Obstetrik dan  Ginekolog di Royal College Inggris menggambarkan penelitian ini sangat penting. "Bila kelebihan berat badan saat hamil, Anda berisiko mengalami komplikasi dua kali lipat," ujarnya seperti dikutip News.com. 

Artikel Kesehatan >>

Tahukah Anda >>

Kesehatan Reproduksi >>

 
Copyright © 2011. Tips Kesehatan . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from CBS News