Selasa, 01 Mei 2012

Home » , » Alasan-alasan (laki-laki dan perempuan) Tak Menikah

Alasan-alasan (laki-laki dan perempuan) Tak Menikah

1335363862870637914

Some people are unable to marry because of birth defects or because of what someone has done to their bodies. Others stay single in order to serve God better (Book of Matthew, Chapter 19, 12. sekitar thn 70 Masehi).
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang  laki-laki dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga [suami-isteri] yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. [UU RI No. 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, pasal 1]. Keluarga adalah persekutuan antara suami dan isteri (dan anak atau anak-anak) yang terbentuk karena ikatan tertentu (misalnya Agama, Adat, Hukum Sipil), serta membangun hidup dan kehidupan bersama pada suatu tempat (tertentu).
Lalu, mengapa ada orang yang tak menikah – tidak mau menikah – atau (sengaja) memilih tak menikah!? Kawin – nikah, dan tak kawi – tak menikah, sudah menjadi bahasan sejak abad pertama; namun sebelum era masehi, sejarah sudah mencatat adanya orang-orang yang tak kawin  atau pun dijadikan tak dapat kawin.
Mengikuti buah pikir Mathew (Matius) di atas, tenyata ada tiga penyebab atau alasan utama yang menjadikan seseorang tidak menikah atau tak kawin.
  1. Ada orang yang tak menikah karena terlahir sudah seperti itu; dari dalam kandungannya ibunya, sudah terpanggil untuk tak menikah. Dengan bahasa kekinian, orang tak menikah sejak kandungan ibunya, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, kelainan – cacad anggota tubuh, terutama pada alat-alat reproduksi; kelainan psikhologis tertentu; terlahir sebagai gay – lesbi – transgender;  serta penyakit bawaan atau keturunan lainnya.
  2. Ada orang tak menikah, karena disebabkan oleh orang lain atau pihak lain. Jika yang, dengan bahasa sekarang, ada orang tidak mau menikah – tak menikah karena (penyebabnya ada pada) orang lain (diluar yang bersangkutan). Orang lain tersebut bisa saja orang tua (kakek – nenek – papa – mama – adik – kakak- dan seterusnya), yang membutuhkan perhatian, sehingga seseorang tak menikah, atau pun akibat kekecewaan terhadap keluarga sehingga tak mau menikah;  atau para mantan yang membuat (yang tak kawin tersebut) patah hati – kecewa – sakit hati – sakit jiwa, dan seterusnya. Pada masa kini, orang lain tersebut, bisa jadi sesuatu yang dijadikan hidup serta utama, misalnya karier atau pekerjaan. Dengan demikian, bisa saja seseorang terlalu asyik dengan karier – kerja,  sehingga lupa dengan apa yang disebut kawin atau menikah (walau mereka pernah dan sering melakukan ml, tentu ini mereka bisa dan tak lupa ….. hehehehehhe).
  3. Ada orang yang tidak menikah atau pun tak mau menikah sebagai pilihan, sebagai sesuatu yang baik, karena melayani Tuhan – Allah – Dewa – dan seterusnya  atau karena alasan-alasan keagamaan. Nah, jika yang ini, saya tak mau banyak komentar.  Mereka yang masuk golongan ini adalah para pastor, suster, biksu – biskuni – dan seterusnya. Silahkan anda bertanya kepada mereka.
Jadi, secara sosial, banyak alasan seorang menikah. Misalnya, takut dicap tidak laku, perawan tua dan jejaka tua; daripada kesepian lebih baik menikah; agar ada teman bicara;  memerlukan orang yang mengurusnya; karena perlu perlindungan; karena memerlukan jaminan di masa tua, dan lain-lain. Alasan perkawinan  seperti itu merupakan suatu kontrak walaupun tidak tertulis. Demikian halnya dengan fenomena kawin kontrak (yang dilakukan oleh sekelompok orang asal  Timur Tengah di seputar Puncak - Jawa Bara)]; suatu ikatan perkawinan karena alasan uang dan takut disebut berzina. Perkawinan kontrak hanya berlangsung sesaat karena dalam rentang waktu tertentu. Model perkawinan kontrak, pada hakekatnya, tidak menghargai institusi perkawinan dan hanya demi kepuasan seksual serta mendapatkan uang.
Hal yang sama juga, dengan alasan-alasan sehingga ada orang tidak (mau) menikah. Pada umumnya, orang tidak menikah karena alasan-alasan psikologis tertentu; sosial-ekonomi, kesehatan, dan keagamaan.
  • Alasan psikologis, karena patah hati ataupun mengalami kekecewaan dari pacar dan tunangan; atau pun tidak mampu mengasihi lawan jenis.
  • Alasan sosial-ekonomi, misalnya karena merasa nantinya tidak mampu membiayai keluarga.
  • Alasan kesehatan, misalnya, kelainan atau pun cacad sejak kandungan, kelainan alat reproduksi, cacad tubuh lainnya.
  • Alasan keagamaan, misalnya para pastor dan suster (dari kalangan Katolik)
13355282521245222773
cepat menikah, karena menikah itu  cuma 10 % yang enak, 90% euuuuuuunaaaak banget
jangan menikah, karena tidak menikah itu cuma 10 % yang tak enak, 90 % euuuuuunak banget
coba aja deh
Share this article :

Posting Komentar